Jeane Hariante Oey-Manafe.

SEORANG ISTRI, MAMA DAN OMA YANG TANGGUH

Jean dengan suami tercinta C. F. Oey

Terlahir dari Keluarga berdarah biru, ayahnya bernama Semuel Christofel Manafe adalah Raja/Manek Diu dari Rote Timur, sedang ibunya adalah Engelina Biredoko dari Termanu- Rote Tengah. Opa kandungnya dari sisi ayah adalah David Paulus Manafe yang merupakan Pribumi pertama yang diangkat untuk menduduki jabatan sebagai Jaksa Tinggi di Timor/NTT pada tanggal 12 Mei 1893 dan menjabat sampai tahun 1907 ( tahun kematiannya).

Makam dari opa kandung Jean

Jean (demikian nama yang biasa dikenal dalam keluarga) lahir pada tanggal 23 September 1936 di Termanu-Rote Tengah, dia merupakan putri ke 4 dari 9 (delapan) bersaudara kandung, masa kecilnya dihabiskan di Rote Timur. -saudara kandung dari ibu Jean lainnya adalah :

1. Sintje Adoe-Manafe

2. Johana Theresia Nggebu-Manafe ( Pensiunan PNS Angkatan Udara RI)

3. Nikolin Aleksandria Manafe- Manafe (Mantan Anggota DPRD Kab.Kupang)

4. Johanis Semuel Nappoe Manafe (Mantan Asisten I Kab. Sorong-Papua).

5. Maris Cornelia Raga-Manafe.

6. David Semuel Manafe (Mantan Camat Kupang Utara-Kotif. Kupang).

7. Mintje Mulik-Manafe.

8. Jefta Semuel Manafe.

Rumah tua kel.besar Bire Doko di Termanu tempat Jean dilahirkan.

Jean menamatkan Sekolah Dasarnya di Lalao-Rote Timur (1943-1945), hanya sampai kelas 3 SD karena Sekolah tersebut adalah Sekolah untuk pribumi di Jaman penjajahan Belanda yang hanya sampai kelas 3 (tiga) saja.

Untuk melanjutkan Sekolah Dasar sampai tamat 6 tahun maka dia harus melanjutkan ke Kupang (di Sekolah Belanda SCHAKEL SCHOOL Bonipoi-Kupang) dan itu dia laksanakan dari tahun 1945 sampai tahun 1950, selama di Kupang Jean tinggal dirumah tantenya yakni Ibu Paulina Amalo, bahkan dia sempat tinggal di rumah salah satu kerabat dekatnya yakni Bapak Jap Amalo (mantan Kepala Daerah Timor dan Kepulauannya).

Jean pada tahun 1950 bersama-sama kakak kandungnya Nikolin sempat melanjutkan pendidikan Sekolah Menengah Pertamanya di Makassar hingga tamat pada tahun 1953. Pada tahun 1954, Jean mengikuti kakaknya Johana Manafe yang sempat bertugas sebagai Pegawai Sipil AURI di Makassar, sambil dia melanjutkan serta menamatkan Pendidikan SMA nya tahun 1957 di Makassar. Ketika kakaknya Johana sekeluarga mendapat mutasi ke Denpasar-Bali, Jean pun ikut pindah ke Denpasar (1958).

Jean dalam kegiatan Raker Bhayangkari NTT

Kemudian Jean menikah dengan Charles Ferdinand Oey (seorang anggota Polisi) di Denpasar Bali dan diberkati di GPIB. Maranatha Denpasar pada tanggal 14 Desember 1959, sejak itu Jean mulai mengikuti penugasan suaminya di Bali dan menetap di Kabupaten Jembrana karena suaminya bertugas di Polres Negara-Jembrana. Setelah itu Jean mengikuti suaminya pindah ke Polres Denpasar sampai kemudian pindah lagi ke kota Sukabumi- Jawa Barat pada tahun 1964. Suaminya Charles Oey lulus untuk mengikuti pendidikan Perwira Pertama di SPN Sukabumi (1964-1965). Setamatnya dari SPN Sukabumi, suaminya ditempatkan kembali ke Komando Daerah Angkatan Kepolisian XVII NTT di Kupang, sejak itulah Jean bersama suami serta keluarganya mulai menetap kembali di Kota Kupang dan mengikuti perjalanan karier dari sang suami (ikuti perjalanan karier dari bpk. Charles F. Oey di Link >> https://nickywritehistory.wordpress.com/2024/01/31/pejabat-polri-ntt-tempo-doeloe/ ).

Karier Jean sebagai seorang istri anggota Polri juga bukan main-main, karena selain beliau pernah menjadi seorang Ketua Bhayangkari cabang Polres Sumba Barat (selama 5 tahun) dan Ketua cabang Bhayangkari Polres TTU di Kefa. , namun beliau juga pernah dipercayakan sebagai Bendahara Bhayangkari Daerah Komdak XVII-NTT (awal tahun 1970an), padahal saat itu sang suami “hanya” menjabat Komandan KP3L di Pelabuhan Tenau. Beliau memang terkenal sangat aktif dan gesit sebagai seorang anggota Bhayangkari Daerah NTT. Bahkan setelah suaminya pensiun dan meninggal dunia pada tahun 1987, Jean juga terlibat aktif dalam Organisasi Koperasi Pensiunan dan Warakawuri TNI-Polri (PEPABRI NTT) sebagai Bendahara Umum dari tahun 1988 sampai dengan tahun 2014.

Manek Manafe (1930)

Ketika suami tercinta meninggal dunia pada tanggal 17 Desember 1987, Jean memikul tanggung jawab sebagai ayah merangkap ibu (single parent) dari anak-anaknya, ketangguhan dan ketabahan sebagai orang tua tunggal memerlukan kekuatan yang begitu besar. Oma Jean ( demikian anak-anak menyebutnya ) selama kurang lebih 37 tahun dia mesti ‘berdiri tegak’sebagai orang tua tunggal sekaligus harus mengantar dan mendampingi anak-anaknya yang pada saat itu (tahun 1987) beberapa anak masih belum nikah, remaja dan kecil kecil serta tengah menempuh pendidikan. Ini adalah suatu beban yang cukup berat bagi seorang wanita yang berstatus “hanya” sebagai ibu rumah tangga sekaligus orang tua tunggal.

Sekali waktu oma Jean dalam perbincangan dengan beta sekitar tahun 2022 pernah mengatakan kepada beta : ……Nicky lu punya papa mantu pergi begitu cepat (meninggal maksudnya) dan sebelum meninggal Pace (panggilan bapa mantu) menugaskan beta untuk menjaga dan membawa anak-anak sampai selesai sekolah…. sebuah tugas yang cukup berat tetapi Puji TUHAN beta sudah melaksanakan tugas-tugas yang Pace beri bahkan beta bawa anak-anak sampai mereka menikah” demikian oma Jean bercerita dengan bangganya, oma Jean adalah seorang Kristen yang taat, membaca Alkitab adalah ‘kesukaannya’, membaca Alkitab merupakan suatu kwajiban dan entah sudah beberapa kali beliau bulak balik membaca isi Alkitab tersebut ? Sampai saat sakitpun dia tetap membacanya ditempat tidur bahkan sampai detik-detik terakhir sebelum dia tidak sadarkan diri Alkitab tetap menjadi bacaannya. .

Oma Jean pada tanggal 9 April 2024 pukul 21.52 WITA menghembuskan nafasnya yang terakhir setelah mengalami perawatan intensive secara medik di Rumah Sakit Umum Daerah W. Z. Johannes , oma Jean sudah kembali ke BAPA di Surga tetapi dia telah pergi dengan tenang karena dia telah menyelesaikan seluruh tugas-tugasnya di dunia dengan baik dan Am…….Selamat Jalan mama-oma tercinta .

KELUARGA

Anak-Anak :

1. Linda Christina Oey (Pensiunan PNS Setda Prop. NTT)

2. Thruice Balina Oey (Pensiunan PNS Pemerintah Kota Kupang)

3. Tilda Ida Oey (Pensiunan PNS Pemerintah Prop. NTT)

4. Dani Petrus Ferdinand Oey (Pensiunan PNS Pemerintah Prop. NTT)

6. Richard Ferdinand Oey (PNS Setda Kota Kupang)

7. Johana Aprilliani Ferdinand (PTT Pemkot.Kupang)

Meninggalkan 7 orang anak, 6 anak mantu, 15 cucu serta 9 orang cece.

Sumber Data dan Foto : dari keluarga besar Oey-Manafe.

NNU 17 April 2024

Leave a comment

Design a site like this with WordPress.com
Get started